First Strory

The Light

Bagian Dua

.
.
.

Yoongi mulai bosan menunggu Jimin. Ini bahkan sudah lewat dari 15 menit ia berada di dalam mobilnya.

"Aish, dimana Jimin? Apa yang dibelinya sih?" Gerutu Yoongi menunggu Jimin.

Tak lama ada yang mengetuk kaca mobil Yoongi.

"Kenapa mengetuk?" Tanya Yoongi saat mengira itu Jimin. "Jungkook? Apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Yoongi saat melihat ternyata Jungkook yang mengetuk tadi.

"Aku akan melakukan kerja kelompok dekat sini, Yoongi hyung sedang apa disini?" Tanya Jungkook.

"Aku habis berbelanja. Aku sedang menunggu Jimin yang tidak juga kembali dari tadi." Jawab Yoongi.

"Eh? Jimin hyung sudah sembuh?" Tanya Jungkook.

"Sudah lebih baik. Dia menggerutu saat di rumah tadi, karna gagal pergi ke sekolah. Setelah itu ia malah mengajak berbelanja tapi tadi ada yang ingin dibelinya dan sampqi sekarang belum juga kembali." Kata Yoongi.

"Ah begitu. Kalau begitu aku duluan hyung. Temanku sepertinya sudah lama menunggu." Kata Jungkook saat mengecek jam tangannya.

"Jangan pulang terlalu malam." Kata Yoongi.

"Baiklah, aku mungkin akan makan malam di luar. Jadi hyungdeul makan saja duluan nanti." Kata Jungkook.

"Baiklah, hati-hati." Kata Yoongi.

"Aku pergi hyung." Kata Jungkook beranjak pergi.

Yoongi menghela nafas, "apa aku kembali saja ke dalam ya?" Kata Yoongi. "Aku kembali ke dalam saja." Kata Yoongi.


.
.

Sementara di tempat lain, Jimin tidak tau harus berbuat apa. Apa lagi setelah mendengar suara seseorang yang menghampirinya.

"Siapa yang kalian ganggu?" Tanya seseorang yang tak lain adalah Taehyung.

"Lihat, kembaranmu sepertinya baik-baik saja." Kata Jackson menunjuk Jimin yang sudah terduduk di tanah.

"Owh, kau menipu Jinie hyung supaya tidak sekolah? Ingin coba membolos?" Tanya Taehyung berjongkok di depan Jimin.

"Yak! Jawab jika ditanya!" Bentak Youngjae sambil menendang kaki Jimin.

"Owh apa ini? Pisau? Silet? Jarum? Kau ingin menjahit atau bagaimana hah?" Tanya Jackson saat melihat kantong kecil di dekat Jimin.

Jimin merebut kantong tersebut dan meremasnya.

"Yak! Jangan meremasnya bagaimana jika kau terluka? Kami jadi tidak memiliki mainan." Kata Youngjae.

"Dengan siapa kau kemari?" Tanya Taehyung.

Tak lama Taehyung melihat Yoongi ke arah pintu super market.

"Owh, bukankah itu Yoongi hyung?" Tanya Jackson.

"Ayo pergi! Dan kau jangan beritahu siapapun." Kata Taehyung dan ia serta teman-temannya beranjak pergi dari sana.

Jimin masih diam di tempatnya. Ia menyembunyikan kantong tadi saat ia mendengar langkah seseorang di belakangnya.

"Astaga Jimin? Apa yang kau lakukan disini? Kau tau aku sudah dari tadi menunggumu" kata Yoongi membantu Jimin berdiri.

"Aku lupa dimana mobil hyung tadi, saat aku mencarinya aku terpeleset tadi jadi aku terjatuh" Kata Jimin.

"Astaga hati-hati apa ada yang terluka?" Tanya Yoongi.

"Aku baik-baik saja. Ayo kita pulang." Kata Jimin.

"Baiklah." Kata Yoongi.


.
.

Saat lampu merah Yoongi melihat ke arah Jimin, ia melihat kalau tangan Jimin bergetar dan juga mukanya pucat.

"Ada apa? Kau terlihat pucat. Kau baik-baik saja Jiminie?" Tanya Yoongi.

"Nde? Ah aku baik-baik saja." Kata Jimin.

"Kau yakin hanya terjatuh saja tadi?" Tanya Yoongi.

"Nde? I-iya. Aku tidak sengaja terjatuh tadi." Jawab Jimin sedikit tergagap.

"Aku tidak suka jika ada yang berbohong. Kau tau itu dengan baik Jiminie." Kata Yoongi.

"Aku tidak!" Kata Jimin. "Hyung lampunya." Kata Jimin mengalihkan Yoongi dari menatapnya.

"Aku akan menunggunya sampai di rumah Jimin." Kata Yoongi.

'Apa yang harus aku katakan? Aku tidak mau hyung sampai tahu' batin Jimin.


.

.

Seokjin sedang duduk di ruang tengah. Tadi ia bertanya ke Bibi Shin saat tidak menemukan satupun adiknya dan Bibi Shin berkata kalau Yoongi dan Jimin ke super market sendangkan Taehyung dan Jungkook belum pulang.

"Aku pulang!" teriak seseorang.

"Aku mendengarnya tidak usah berteriak seperti itu." Kata Seokjin saat melihat Taehyug yang baru datang.

"Aish, hyung! Kau membuatku terkejut saja." Kata Taehyung saat Seokjin berkata dari ruang tengah.

"Kau sudah pulang? Dari mana saja? Aku rasa jam sekolah sudah lewat dari tadi." Kata Seokjin.

"Seokjin hyung yang tampan.. aku juga harus bertemu dengan teman-temanku. Aku nongkrong di kafe untuk melihat-melihat mana tau aku bertemu dengan wanita cantik yang mau dengan hyungku yang cerewet ini " Kata Taehyung.

"Kau bercanda? Ingin kubunuh hah?" Tanya Seokjin bersiap menghampiri Taehyung sebelum pintu kembali terbuka.

"Kami pulang." Kata Yoongi.

"Eoh? Yoongi dan Jimin sudah pulang? Aigoo.. adik hyung yang manis ini sedang sakit, kenapa adik hyung yang mirip kucing ini membawanya keluar hah?" Tanya Seokjin sambil memeluk Jimin.

"Dia yang mengajakku keluar, jadi aku ikut saja." Balas Yoongi berlalu membawa kantong belanjaan ke dapur.

"Hyungie, aku ingin mandi.. bisa lepaskan aku?" Tanya Jimin karna Seokjin belum juga melepaskannya.

"Aigoo.. adik hyung yang manis ini ingin mandi? Cepatlah, jangan terlalu lama nanti sakit lagi." Kata Seokjin memperingati.

"Oke, aku mandi dulu hyung." Kata Jimin beranjak pergi.

"Aku juga akan mandi hyung." Kata Taehyung menyusul Jimin.

"Oh, cepat jangan lama-lama." Kata Seokjin berlalu ke dapur.

.
.

Saat Jimin membuka kamarnya, Taehyung tiba-tiba mendorongnya dan juga ikut masuk.

"Kau tidak beritahu Yoongi hyung tentang tadi kan?" Bentak Taehyung setelah mendorong Jimin hingga jatuh.

Jimim menunduk sambil meremas tangannya kuat. Ia bahkan tidak sadar jika kukunya bisa saja melukai kulitnya.

"Yak! Jawab aku!" Bentak Taehyung.

"Aku.. tidak mengatakan.. apa-apa.." Lirih Jimin.

"Baguslah, jangan jadi pengadu, kau itu sampah. Jangan berharap terlalu banyak akan sesuatu." Kata Taehyung berlalu keluar dari kamar Jimin.

.
.

Saat keluar kamar Jimin, Taehyung bertemu dengan Yoongi.

"Eoh? Aku kira kau sudah mandi tadi. Apa yang kau lakukan di kamar Jimin?" Tanya Yoongi saat naik ke lantai dua malah bertemu Taehyung yang baru keluar kamar Jimin.

"Eoh? Aku-- eoh, tadi ada teman yang menitip jadwal kerja kelompok." Kata Taehyung terkejut saat menemukan Yoongi di depannya.

"Ah, begitu. Cepat mandi atau Seokjin hyung akan marah. Jungkook tidak ikut makan malam karna dia makan malam di luar." Kata Yoongi.

"Iya, aku akan ke kamar ku." Kata Taehyung pergi ke arah kamarnya.

.
.

Di kamar mandi, Jimin berdiri menghadap cermin.

'Kau itu hanya sampah! Hanya sampah! Sampah!' Jimin semakin meremas tangannya saat mendengar suara yang terus berputar di kepalanya.

"Arghh!!" Teriak Jimin keras. Ia menjambak rambut serta memukul kepalanya.

"Pergi!!" Teriak Jimin dan ia pun terjatuh.

"Pergi.." Lirih Jimin dan memandang kosong ke arah pintu.

.
.

Seokjin yang sudah meyelesaikan membantu Bibi Shin membuat makanan akhirnya menunggu adiknya turun.
"Dimana Jiminie? Kenapa belum juga turun?" Tanya Seokjin karna sudah menunggu sejak tadi.

"Mungkin dia tertidur." Kata Taehyung sibuk dengan ponselnya.

"Letakkan ponselmu. Dan pandang orangnya jika kau ingin berbicara." Kata Yoongi.

"Ah, mianhae hyung." Kata Taehyung menyesal.

"Tidak apa-apa. Aku akan cek Jimin dulu. Jika kalian lapar, makan saja lebih dulu." Kata Seokjin beranjak pergi.

"Mari makan!" Kata Taehyung.

"Jika makan saja kau cepat." Kata Yoongi menyenderkan tubuhnya di kursi menunggu Seokjin dan Jimin turun.

"Aish, hyung. Jangan mengajak aku ngobrol. Aku ingin makan sekarang." Kata Taehyung menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Ter-se-rah." Kata Yoongi.

.
.

Seokjin masuk ke kamar Jimin. Tapi ia tidak menemukan Jimin dimana pun. Akhirnya ia pergi ke arah kamar mandi.

Tok tok tok

Jimin yang berada di dalam kamar mandi terkejut hingga memundurkan tubuhnya tanpa ia sadari ke arah sudut ruangan.

"Jiminie? Kau di dalam?" Tanya Seokjin.
Jimin yang menyadari jika itu Seokjin pun bangkit dan beranjak ke arah pintu

"Ada apa hyung?" Tanya Jimin setelah membuka pintu.

"Astaga? Kau belum mandi? Ini sudah malam Jiminie. Kita akan makan malam." Kata Seokjin terkejut ketika melihat Jimin masih acak-acakn dan juga memakai pakaian yang sama dengan tadi.

"Huh?" Jimin terlihat bingung dengan perkataan Seokjin.

"Astaga.. kenapa kau begitu imut? Cepatlah mandi. Hyung akan siapkan pakaian untukmu." Kata Seokjin.

"Ah.. ne. Terima kasih Seokjin hyung." Kata Jimin lalu menutup pintu kamar mandi.

.
.

Seokjin dan Jimin bergabung setelah Jimin selesai memakai pakaian.

"Kenapa begitu lama?" Tanya Yoongi masih sibuk dengan makanannya.

"Adikmu yang manis ini malah melamun saat di kamar mandi. Jadi ya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk itu." Jawab Seokjin.

"Kau bisa kemasukan jika keseringan melamun." Kata Yoongi.

"Aku selesai. Aku akan ke kamar dulu hyungdeul." Kata Taehyung beranjak pergi.

Tak lama.

"Aku pulang!" Kata Jungkook memasuki rumah.

"Eoh jungkookie? Sudah makan?" Tanya Seokjin.

"Sudah hyung, aku akan bersih-bersih dan tidur." Kata Jungkook.

"Baiklah." Kata Seokjin.

Setelah Yoongi selesai ia masih duduk disana. Ia memperhatikan Jimin yang makan.

"Kau gatal-gatal?" Tanya Yoongi saat melihat beberapa bagian tangan Jimin memerah.

Uhuk!
Jimin tersedak saat ditanyai Yoongi.

"Astaga, kau baik-baik saja, Jiminie?" Tanya Yoongi.

"Eugh.. aku baik hyung." Kata Jimin setelah meminum air putih di sampingnya.

"Kau tidak lihat Jiminie sedang makan hah? Kenapa bertanya mendadak hah?" Kata Seokjin.

"Aish.. aku hanya bertanya hyung." Bela Yoongi.

"Tapi, kau benar gatal-gatal? Kenapa kulit tanganmu memerah sampai seperti itu?" Tanya Yoongi.

"Aku.. eugh.. aku tadi.." Jimin tidak melanjutkan kata-katanya.

"Hyung!!" Teriak seseorang dari lantai atas.

TBC


Semoga suka dengan bagian ini. Maaf jika ada kesalahan. Terima kasih telah membaca




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Firts Story

First story